Bedah Jurnal merupakan salah satu proker baru bidang Dhamma & Pendidikan Kamadhis UGM tahun ini, acara ini menjadi wadah bagi kita yang hobi bertukar pikiran serta menyampaikan pendapat dalam forum diskusi.
Bedah Jurnal yang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Oktober 2017 ini mengusung tema “Branding” agama Buddha yang sering terjadi melalui media-media promosi, dimana salah satu bintangnya ialah Dalai Lama. Forum bedah jurnal ini dibuka di Pusat Studi Pancasila UGM, dan dimulai dengan pembahasan poin-poin penting dalam jurnal. Jurnal membahas secara garis besar bagaimana agama Buddha dilihat oleh masyarakat dunia barat.
Agama Buddha bagi masyarakat dunia barat lebih dilihat sebagai suatu jalan hidup yang dapat dijalankan oleh siapapun. Seperti negara Denmark dimana meski tingkat angka penganut Buddhisme relatif rendah, Buddhisme sangat diapresiasi oleh masyarakatnya. Para penganut Buddhisme disini lebih mengakui apa yang dianutnya sebagai suatu jalan hidup, bukan sebagai suatu agama seperti agama-agama lainnya.
Dari media-media informasi, kita dapat menemui berbagai hal yang disebut “Branding” agama Buddha seperti pada film, iklan komersial dan buku-buku dimana Buddha digunakan sebagai objek pemasaran produk, misalnya saja dimana Dalai Lama dijadikan objek pemasaran salah satu produk media cetak. Dari hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat barat cenderung menilai agama Buddha sebagai sesuatu yang baik.