What is Inclusion and Why Do We Need It?
“We are greater than, and greater for, the sum of us.” – Heather McGhee
Hai #SobatkECe! Tahukah #SobatkECe apa itu inklusi? Atau mungkin, #SobatkECe masih merasa asing dengan istilah tersebut? Di EC-Today kali ini, kita akan mengulik tentang inklusi dan mengapa inklusi itu penting, khususnya di era globalisasi yang penuh diversitas saat ini.
Setiap orang pasti punya perbedaan, baik dari segi fisik, karakter, ataupun budaya. Diversitas adalah sumber toleransi sekaligus asal mula diskriminasi, yang dapat mengakibatkan munculnya eksklusi, pengucilan, dan favoritisme. Banyaknya keberagaman di Indonesia adalah salah satu alasan mengapa inklusi krusial dalam hidup bermasyarakat.
Inklusi merupakan kunci untuk menumbuhkan kepercayaan, kepedulian, dan produktivitas dalam suatu komunitas. Sebuah penelitian oleh Deloitte dan Catalyst menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran terhadap inklusi sebanyak 10% saja dapat menurunkan ketidakhadiran karyawan secara signifikan. Meningkatnya inklusi juga berhubungan dengan berkembangnya problem solving tim dan inovasi karyawan dalam suatu organisasi.
Inklusi didefinisikan sebagai pola pikir dan keyakinan untuk menghargai kontribusi setiap orang tanpa memandang etnis, jenis kelamin, usia, kondisi fisik, disabilitas, dan lain sebagainya. Inklusi bukanlah propaganda atau tindakan amal, melainkan dasar untuk menciptakan komunitas yang toleran dan ramah, menghindari generalisasi, serta menghargai setiap perbedaan yang ada dalam sebuah tim. Inklusi adalah sebuah sikap yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki peran yang penting dalam hidup mereka. Inklusi bertujuan untuk menciptakan komunitas yang aksesibel dimana semua orang merasa diterima, diakui, dan diperhatikan.
Inklusi tidak hanya terbatas pada tempat kerja atau organisasi, tetapi juga merupakan bagian dari hak asasi manusia. Inklusi memastikan setiap orang memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan yang adil, tempat tinggal yang aman, pelayanan, dan partisipasi aktif dalam kehidupan sosial. Masyarakat yang inklusif berarti setiap orang, tanpa memandang usia, latar belakang budaya, kemampuan, atau pengalaman hidup, memiliki peran yang berharga dalam komunitas mereka. Tanpa keberadaan inklusi, perbedaan dapat mengakibatkan eksklusi sosial, dimana kemampuan setiap individu untuk berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat dibatasi oleh diskriminasi, tradisi, atau pola pikir yang sempit. Perwujudan inklusi bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Implementasi inklusi harus diwujudkan demi menciptakan masa depan yang terbuka dan memungkinkan semua orang, dengan segala diversitas yang ada, untuk saling terhubung sebagai makhluk sosial.
Referensi:
Sacred Heart Mission n.d., The Importance of Social Inclusion, diakses 26 Januari 2024, dari https://www.sacredheartmission.org/news/the-importance-of-social-inclusion.
Farque, P. 2021, What is inclusion and why it matters now more than ever? diakses 26 Januari 2024, dari https://www.linkedin.com/pulse/what-inclusion-why-matters-now-more-than-ever-perrine-farque/.
Profil Penulis:
Hi! My name is Jap, Marshella D. K. or Shella for short, and I’m the mastermind behind this content! I’m a creative creator with a passion for art, and my hobbies are reading, writing, and drawing. I am currently interested in topics related to humanity, which includes inclusivity and psychological analysis. Find out more about me here:
www.linkedin.com/in/japmarshella.