EC Article December Edition 2024

| By kamadhis.ukm

background

Hidup Lebih Tenang Tanpa Overthinking

Gambar 1. Overthinking Destroys Peace of Mind (Sumber Gambar: daijiworld.com)

Pernah gak sih, kamu terjebak dalam lingkaran pemikiran yang terus berulang, sampai akhirnya malah tidak bisa mengambil keputusan? Yap, selamat datang di dunia overthinking! Mungkin hal ini tampak sepele, tetapi bisa berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan mental, fisik, hingga produktivitas, loh. Yuk, kita langsung bahas tuntas dampaknya dalam kehidupan sehari-hari dan cara mengatasinya!

Overthinking terjadi ketika kita memikirkan sesuatu secara berlebihan, sampai akhirnya kesulitan untuk membuat keputusan. Misalnya, kamu terus mengulang di kepala tentang apakah ucapanmu tadi menyinggung orang lain, atau kamu menimbang-nimbang terlalu lama mengenai keputusan yang sebenarnya sederhana. Bukannya membantu, tapi overthinking justru membuat kamu semakin cemas dan bingung.

Kebiasaan ini memiliki banyak dampak buruk. Dari sisi mental, overthinking sering kali memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Pikiran yang terus berputar pada hal-hal negatif membuat kita sulit merasa tenang, apalagi bahagia. Secara fisik, overthinking juga bisa melelahkan. Kamu mungkin jadi sulit tidur karena otak terus “bekerja” di malam hari. Selain itu, overthinking juga memengaruhi hubungan sosial kita. Karena terlalu sibuk dengan pikiran sendiri, kamu bisa jadi ragu untuk berbicara atau takut salah ngomong. Kadang, kamu bahkan salah menafsirkan ucapan atau tindakan orang lain, yang akhirnya malah memicu konflik. Di tempat kerja atau bahkan saat belajar, overthinking membuat kita sering menunda-nunda karena takut hasilnya tidak sempurna, bahkan tidak jadi mengambil keputusan sama sekali.

Namun, tidak semua tentang overthinking itu buruk. Jika dilakukan secara terkendali, overthinking juga dapat memberikan manfaat. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami masalah dengan lebih mendalam. Orang yang sering berpikir panjang cenderung mampu melihat suatu situasi dari berbagai sudut pandang, sehingga keputusan yang diambil biasanya lebih matang. Kebiasaan ini juga membantu dalam membuat perencanaan yang lebih baik, karena berbagai kemungkinan sudah dipertimbangkan, termasuk risiko dan solusi cadangan.

Selain itu, overthinking juga dapat meningkatkan kreativitas. Dengan memikirkan sebuah masalah secara mendalam, kita sering kali menemukan ide-ide yang tidak terpikirkan sebelumnya. Kebiasaan ini juga membantu kita belajar dari kesalahan masa lalu. Dengan refleksi yang mendalam, kita bisa memahami apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya di masa depan. Terakhir, overthinking membuat seseorang lebih sadar akan dampak tindakannya terhadap orang lain, sehingga bisa membantu menjaga hubungan sosial yang baik.

Tapi, kenapa sih kita sering terjebak dalam kebiasaan ini? Ada banyak penyebabnya. Beberapa orang overthinking karena sifatnya yang perfeksionis. Ada juga yang takut gagal atau takut mengecewakan orang lain. Pengalaman buruk di masa lalu pun bisa menjadi masalah karena kita takut kejadian yang serupa akan terulang lagi.

Meski overthinking sering kali terasa sulit dihindari, kebiasaan ini bisa diatasi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan berlatih mindfulness, yaitu fokus pada apa yang sedang terjadi di saat ini. Daripada terus memikirkan hal-hal yang sudah lewat atau belum terjadi, lebih baik kamu menarik napas dalam-dalam dan rasakan momen sekarang. Selain itu, menuliskan apa yang kamu pikirkan juga bisa membantu. Ketika pikiranmu tertuang dalam tulisan, mungkin kamu akan sadar bahwa hal tersebut tidak  perlu dikhawatirkan.

Curhat kepada teman juga sangat membantu, loh, karena perspektif dari orang yang kamu percaya itu bisa membuatmu melihat masalah dengan cara yang lebih sederhana. Jangan lupa untuk membatasi waktu sekitar 15 menit untuk merenungkan suatu masalah, lalu ambil keputusan dan berhenti memikirkannya.

Yang terakhir, fokuslah pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Tidak semua hal dalam hidup ini ada di bawah kendali kita, jadi tidak ada gunanya kita menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang di luar kendali kita, seperti pendapat orang lain atau hasil akhir yang belum tentu sesuai harapan. Alihkan perhatianmu ke apa yang bisa kamu lakukan sekarang untuk memperbaiki situasi.

Gambar 2. Quotes hari ini (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi)

Overthinking memang bisa membuat hidup terasa lebih rumit, tapi bukan berarti nggak bisa diatasi. Dengan melatih diri untuk lebih fokus pada momen sekarang, menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan, dan membatasi waktu berpikir, kamu bisa mulai melepaskan diri dari kebiasaan ini. Jangan lupa, berbagi cerita dengan teman dekat atau mencari dukungan juga bisa membantu kamu merasa lebih ringan.

Referensi

Lamonthe, C., 2024, 14 Ways to Stop Overthinking, diakses 29 November 2024, melalui https://www.healthline.com/health/how-to-stop-overthinking#face-your-fears.

Magbaje, 2023, Thinking: The Double-Edged Sword-Advantages and Disadvantages, diakses pada 30 November 2024, melalui https://healthconnect247.com/2023/11/13/overthinking-the-double-edged-sword-advantages-and-disadvantages/#:~:text=The%2 ni0Advantages%20of%20Overthinking&text=Overthinkers%20tend%20to%20analyze%20issues,likely%20to%20miss%20critical%20details.

Morin, A., 2024, How to Stop Overthinking, diakses pada 30 November 2024, melalui https://www.verywellmind.com/how-to-know-when-youre-overthinking-5077069#:~:text=Overthinking%20can%20take%20a%20toll,a%20form%20of%20mental%20torture.

Nolen-Hoeksema, S., 2000, The role of rumination in depressive disorders and mixed anxiety/depressive symptoms, Journal of Abnormal Psychology, 109(3): 504-511.

Profil Penulis

Caitlyn Caine, mahasiswi Kedokteran Gigi yang memiliki ketertarikan dalam bidang seni, musik, dan kesehatan. Penulis dapat dihubungi melalui instagram @cainecaitlyn.